TM 3 ST 1 PB 4
RINGKASAN MATERI PEMBELAJARAN
Hari/Tanggal :
Tema
3 : Tokoh dan Penemuan
Sub
Tema 1 : Penemu yang Mengubah
Dunia
Pembelajaran : 4 (empat)
Muatan
PB : PKN, Bahasa Indonesia
MUATAN PKN
Melaksanakan
kewajiban dengan penuh tanggung jawab
Contoh- contoh melaksanakan kewajiban dengan tanggung jawab
Dirumah :
1.
Membuang sampah di tempat sampah agar tidak mengganggu
hak orang lain untuk menikmati kebersihan
2.
Menghargai makanan yang tersedia dirumah dengan cara
tidak menyisakan makanan
Disekolah :
1.
Melaksanakan piket kelas sesuai tugas dan jadwalnya
2.
Menjaga ketenangan saat membaca buku di perpustakaan
3.
Datang kesekolah tepat waktu agar tidak mengganggu
proses belajar mengajar
Dimasyarakat :
1.
Menjaga saluran air dilingkungan dengan tidak membuang
sampah di got-got perumahan
2.
Mematuhi aturan lalu lintas saat menyebrang jalan
Latihan :
1.
Tuliskan contoh pelaksaan kewajiban dengan penuh
tanggung jawab dalam menghemat energy listrik !
2.
Tuliskan contoh pelaksaan kewajiban dengan penuh
tanggung jawab dilingkungan rumah, sekolah dan masyarakat tuliskan juga dampak
terhadap hak orang lain jika tidak melaksanakan kewajiban tersebut !
Muatan Bahasa
Indonesia
Kalimat efektif dalam
teks eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang dibuat untuk menjelaskan proses terjadinya
suatu peristiwa atau fenomena secara ilmiah, baik berupa fenomena alam maupun
fenomena sosial.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi :
a. Memuat informasi
berdasarkan fakta (faktual).
b. Strukturnya terdiri atas
1) pernyataan umum (merupakan gambaran awal tentang
sesuatu yang disampaikan dengan pernyataan yang bersifat umum);
2) deretan penjelasan atau eksplanasi (merupakan
inti penjelasan yang disampaikan);
3) interpretasi (berisi pandangan atau simpulan
penulis yang bersifat opsional).
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata
yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita
berbicara tentang bahasa Indonesia, kaidah yang menjadi patokan kalimat
efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang
disempurnakan (EYD).
Syarat kalimat
efektif :
1. Sesuai EYD
Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang
tepat. Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu
tulis ternyata tidak tepat ejaannya.
2. Sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan
predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan.
Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya
tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat
diharapkan selalu berada di awal kalimat.
3. Tidak Boros dan Bertele-tele
Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak
menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat
yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah
menangkah gagasan yang kalian tuangkan.
4. Tidak Ambigu
Ciri-ciri Kalimat Efektif
Untuk membuat
kalimat efektif tidaklah sulit asalkan sudah memahami ciri-ciri suatu kalimat
dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat
kita katakan efektif.
1. Kesepadanan
Struktur
Hal pertama
yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya. Inilah
yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang menyangkut
ciri-ciri yang satu ini.
a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa
minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat.
b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek
karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.
Contoh kalimat
efektif dan tidak efektif:
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
c. Hati-hati pada penggunaan
konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya
menjadi perluasan dari subjek.
Contoh:
Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh
lebih dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:
Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
2. Kehematan Kata
Karena salah
satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian tidak
boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua
hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak
efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata
bersinonim. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai
kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.
Contoh Kata
Jamak:
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk
pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang
lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk pada hal jamak
tersebut.
Contoh Kata
Sinonim:
Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas.
Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas.
Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan
frasa ke dalam sama-sama
menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih
tepat membentuk kalimat efektif karena sifatnya yang merupakan kata kerja dan
dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika menggunakan ke
dalam dan menghilangkan kata masuk—sehingga
menjadi ia ke dalam ruang kelas—kalimat
tersebut akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat efektif
menurut prinsip kesepadanan struktur.
3. Kesejajaran
Bentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam
kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada
intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada
sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya
imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.
Contoh:
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)
4. Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal
kalimat, namun memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat.
Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa saja meletakkan
keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca dapat
langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat
seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun
anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.
Contoh:
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
5. Kelogisan
Kalimat
Ciri-ciri
kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang
kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada
kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk
akal agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat
tersebut.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
Latihan :
Buatlah 5 contoh kalimat efektif
!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar