Hari/tanggal : Jumat, 9 Pebruari 2024
Bidang Pelajaran : Tematik
Tema : Peristiwa dalam Kehidupan (Tema 7)
Sub Tema : Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan (Sub Tema 1)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, IPS, PKN.
Pembelajaran : 3
Assalamualaikum Wr Wb.
Anak-anak yang sholeh dan sholehah, kali ini melanjutkan pembelajaran terdahulu.
Sebelumnya simak terlebih dahulu video berikut !!!
A. TUJUAN
PEMBELAJARAN
1.
Dengan membaca, siswa dapat menjelaskan sistem tanam paksa pemerintahan kolonial Belanda secara benar.
2.
Dengan membaca, siswa dapat menjelaskan berbagai perlawanan terhadap pemerintahan kolonial Belanda di berbagai daerah secara benar.
3. Dengan bercerita, siswa dapat menyebutkan berbagai keragaman yang ada di sekitarnya secara tepat.
4. Dengan menulis, siswa dapat mengidentifikasi berbagai keragaman suku yang ada di Indonesia secara tepat
MATERI:
Ayo Membaca
Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847. Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial.
Sistem yang hampir sama juga dilaksanakan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi merupakan tanaman utama di Sumatra Barat dan Minahasa. Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampung dan Palembang. Di Minahasa, kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa.
Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut.
- Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan,apalagi jika tanahnya subur.
- Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
- Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
- Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus.
- Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
- Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/ petani.
Adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam paksa membawa akibat yang memberatkan rakyat Indonesia. Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda Cirebon dan memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang mengakibatkan banyak kematian sehingga jumlah penduduk menurun tajam.
Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli
Dia menentang tanam paksa dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia. Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
- Pendidikan (edukasi).
- Membangun saluran pengairan (irigasi).
- Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).
Ayo Berlatih
Ayo, temukan kosakata baku dan kata serapan pada bacaan yang berjudul “Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda”. Kemudian, carilah arti katanya. Kamu dapat mencarinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanya kepada Guru, atau berdiskusi. Perhatikan cara-cara menggunakan kamus berikut.
- Pilihlah sebuah kata dari daftar kosakata barumu, misalnya: pilar.
- Bukalah kamusmu. Carilah daftar kata-kata yang dimulai dengan huruf awal “p”. Ingat, setiap kata pada kamus selalu diurutkan berdasarkan urutan abjad.
- Dalam daftar kata yang berhuruf awal “p”, carilah daftar kata yang dimulai dengan “pi”.
- Carilah daftar kata yang dimulai dengan “pil”. Kata pilar akan kamu temukan di antara kata-kata itu. Selamat mencari.
Kosakata pada Bacaan | |||
---|---|---|---|
Kosakata Baku | Arti | Kosakata Serapan | Arti |
Wajib | Harus dilakukan | Kolonial. | Penjajahan |
Pemerintah | Orang atau lembaga yang mengatur tata laksana suatu negara | Ekspor | Mengirim barang ke luar negeri |
Petani | Orang berusaha atau berkegiatan mengolah tanah untuk diambil hasilnya | Edukasi | Pendidikan |
Panen | Pemungutan hasil pertanian | Irigasi | Pengairan |
Rakyat | Orang yang berada di suatu negara dan diakui keberadaannya oleh pemerintah | Sistem | Himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan |
Ayo Menulis
Pahamilah bacaan di atas! Tuliskan informasi penting dalam bacaan ke dalam kolom-kolom berikut dengan menggunakan prinsip: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana!
- Apakah tanam paksa itu? Sistem yang memaksa rakyat menanam komoditas tertentu dengan peraturan tertentu.
- Siapakah yang menerapkan tanam paksa itu? Pemerintah kolonial Belanda.
- Di manakah tanam paksa itu dilaksanakan? Tanam paksa dilaksanakan di Pulau Jawa, Sumatra Barat, Minahasa, Lampung, dan Palembang
- Bagaimana tanam paksa dilaksanakan? Sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847, ketika penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial.
- Apa akibat tanam paksa itu? Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa antara lain: banyak tanah yang terbengkalai sehingga panen gagal; rakyat makin menderita; wabah penyakit merajalela; bahaya kelaparan di Cirebon yang memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri; kelaparan hebat di Grobogan sehingga banyak terjadi kematian dan menyebabkan jumlah penduduk menurun tajam.
- Siapakah penentang tanam paksa itu? Penentang tanam paksa: rakyat Indonesia dan Douwes Dekker
- Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
- Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568) berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.
- Sultan Iskandar Muda (1607–1636).
1. Alasan Ternate melakukan perlawanan:Ternate mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenang-wenang.2. Pemimpin rakyat Aceh dan Ternate melakukan perlawanan:a. Aceh:
- Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528)
- Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568)
- Sultan Iskandar Muda (1607–1636)
b. Ternate: Sultan Hairun dan Sultan Baabullah3. Hasil perlawanan:a. Aceh
- Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
- Mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.
b. TernateBenteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu. Akhirnya, Portugis menguasai dan menetap di Timor Timur.
Setiap kelompok mencari informasi tentang perjuangan para tokoh sesuai dengan bagiannya masing-masing. Carilah dari buku-buku yang ada di perpustakaan, media elektronik, guru, atau sumber lain.
Tuliskan sebanyak mungkin informasi yang telah kamu peroleh di bawah ini. Diskusikan hasilnya dengan temanmu!
Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda | |
---|---|
Nama Tokoh | Sultan Hasanuddin |
Asal Daerah | Makasar (Sulawesi Selatan) |
Alasan Melakukan Perlawanan | Kompeni Belanda mau memonopoli perdagangan rempah dari maluku |
Bentuk-Bentuk Perlawanan: |
|
Hasil Perlawanan: | Sultan Hasanuddin berhasil menggabungkan kekuatan kerajaan kecil di bagian timur Indonesia untuk melawan Belanda. Namun akhirnya Belanda berhasil menaklukan Kesultanan Gowa di Makassar pada tahun 1669, setelah mendapat bantuan dari raja Bone, Arung Palakka. Akibat kekalahan ini, Sultan Hasanuddin harus menandatangani Perjanjian Bungaya. |
2. Pangeran Antasari
Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda | |
---|---|
Nama Tokoh | Pangeran Antasari |
Asal Daerah | Banjarmasin, Kalimantan Selatan |
Alasan Melakukan Perlawanan | Rakyat Banjar tidak suka dan tidak setuju dengan merajalelanya dalam menguasai perkebunan dan pertambangan yang ada di Kalimantan Selatan serta terlalu ikut campurnya pihak Belanda terhadap urusan kesultanan. |
Bentuk-Bentuk Perlawanan: |
|
Hasil Perlawanan: | Perlawanan rakyat Banjar terus berkobar. Walaupun akhirnya Belanda dapat menangkap beberapa pemimpin pasukan Pangeran Antasari yang bermarkas di gua-gua, yaitu Kiai Demang Leman dan Tumanggung Aria Pati. |
3. Patimura
Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda | |
---|---|
Nama Tokoh | Patimura |
Asal Daerah | Maluku |
Alasan Melakukan Perlawanan | Kembalinya Belanda ke tanah Maluku mmbuat rakyat maluku kemudian bangkit dan melakukan perlawanan karena diberlakukannya kembali kerja paksa yang sudah hilang, penindasan oleh VOC dan pengerahan rakyat untuk dijadikan pasukan belanda |
Bentuk-Bentuk Perlawanan: |
|
Hasil Perlawanan: | Pertempuran yang menghancurkan pasukan Belanda tercatat seperti perebutan benteng Belanda Duurstede, pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau Ambon dan Seram Selatan. Walaupun akhirnya, Pattimura dan pemimpin-peminpin lainnya dapat ditangkap Belanda, dan pada 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di Kota Ambon. |
4. Sisingamangaraja
Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda | |
---|---|
Nama Tokoh | Sisingamangaraja |
Asal Daerah | Sumatera Utara |
Alasan Melakukan Perlawanan | Adanya siasat Belanda dengan menggunakan gerakan Zending untuk menguasai daerah Batak serta kemarahan Sisingamangaraja atas penempatan pasukan Belanda di Tarutung dan hampir seluruh Sumatera sudah dikuasai Belanda |
Bentuk-Bentuk Perlawanan: |
|
Hasil Perlawanan: | Kegigihan perjuangan Sisingamangaraja XII ini telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan. |
5. Sultang Ageng Tirtayasa
Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda | |
---|---|
Nama Tokoh | Sultan Ageng Tirtayasa |
Asal Daerah | Banten |
Alasan Melakukan Perlawanan | Kedatangan Belanda ke Banten awalnya hanya untuk melakukan perdagangan. Namun, dengan potensi alam yang dimiliki oleh Banten VOC hendak menguasai Banten |
Bentuk-Bentuk Perlawanan: |
|
Hasil Perlawanan: | Kegigihan perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan. |
6. Pangeran Diponegoro
Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda | |
---|---|
Nama Tokoh | Pangeran Diponegoro |
Asal Daerah | Jawa Tengah |
Alasan Melakukan Perlawanan | Wilayah Kesultanan Mataram semakin sempit dan para raja sebagai penguasa pribumi mulai kehilangan kedaulatan serta Belanda ikut campur tangan dalam urusan intern kesultanan, misalnya soal pergantian raja dan pengangkatan patih. |
Bentuk-Bentuk Perlawanan: |
|
Hasil Perlawanan: | Kegigihan perjuangan Pangeran Diponegoro telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan. |
7. Silas Papare
Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda | |
---|---|
Nama Tokoh | Silas Papare |
Asal Daerah | Papua |
Alasan Melakukan Perlawanan | Ingin menyatukan Irian Barat dengan Republik Indonesia ketika Irian Barat berada dibawah kekuasaan Belanda. |
Bentuk-Bentuk Perlawanan: |
|
Hasil Perlawanan: | Kegigihan perjuangan Silas Papare telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan. Perjuangannya akhirnya membuahkan hasil, Irian Barat merdeka dan menyatu kembali ke pangkuan ibu pertiwi. |
- gagasan atau ide, misalnya kepercayaan;
- tindakan, misalnya upacara adat dan seni pertunjukan; serta
- benda, misalnya pakaian adat dan senjata tradisional.
- Kelompok ras Papua Melanezoid, terdapat di Papua, Pulau Aru, Pulau Kai.
- Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di Semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
- Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
- Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi 2 (dua) golongan yaitu a) Ras Proto Melayu (Melayu Tua) antara lain Suku Batak, Suku Toraja, Suku Dayak. b) Di samping kelompok ras di atas, masyarakat Indonesia juga terdiri atas kelompok warga keturunan China (ras Mongoloid), warga keturunan Arab, Pakistan, India, ras Kaukasoid, dan sebagainya yang hidup berdampingan membaur menjadi warga negara Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak mengenal superioritas suatu ras dan tidak menganut paham rasialisme.
Ayo, ceritakan kepada Guru dan teman-temanmu.
- Siapakah kamu?
- Termasuk ras apakah kamu?
- Termasuk suku apakah kamu?
- Apa bahasa daerahmu?
- Sebutkan satu kesenian yang menjadi ciri khas suku bangsamu
Ayo Renungkan
- Menghormati dan menghargai keberagaman ras dan suku bangsa di sekitar kita.
- Berteman dengan siapa saja tanpa memandang latar belakang ras dan sukunya.
- Menjunjung tinggi sikap toleransi dan tenggang rasa.
- Tidak melakukan diskriminasi terhadap orang lain berdasarkan ras atau sukunya.
- Membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan tanpa memandang ras atau sukunya.
TERIMAKASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar