Kamis, 22 Agustus 2019
RINGKASAN MATERI PEMBELAJARAN
Tema 2 :Persatuan dalam Perbedaan
Sub Tema 2 :Bekerja Sama Mencapai Tujuan
Pembelajaran :4
Fokus Pembelajaran : IPA, Bahasa Indonesia, PPKn, IPS
Ringkasan
Materi:
IPA
Cara Hewan Beradaptasi Terhadap Kondisi Lingkungan
Tertentu
Beberapa jenis hewan
memiliki ciri khusus untuk beradaptasi terhadap kondisi lingkungan. Misalnya,
adaptasi hewan di gurun, kutub, laut, dan pertahanan diri dari pemangsa.
A. Cara hewan beradaptasi pada kondisi lingkungan tertetu
1. Unta
Hewan yang habitatnya di gurun pasir
yang gersang dan panas. Maka dari itu bagian- bagian tubuh unta sangat
membantunya melindungi diri dan bertahan hidup di habitatnya. Yaitu punuk unta
yang digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dan juga lemak. Kaki
unta panjang agar unta tidak terperosok di pasir. Dan di kaki unta ada bantalan
yang melindungi kaki unta dari panas yang menyengat.
2. Beruang kutub.
Beruang kutub tinggal di daerah es
atau kutub. Beruang mempunyai kaki yang besar dan lebar untuk berjalan di
salju. Dan beruang mempunyai bulu tebal dan hangat untuk melindungi diri dari
dinginnya suhu es.
3. Kelelawar
Kelelawar
memiliki kemamp[uan ekolokasi, yaitu kemampuan untuk mendeteksi mangsa,
pemangsa, dan benda disekitarnya menggunkan pantulan bunyi.
4. Burung hantu
Burung hantu
memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam dan peka untuk mencari mangsa
dimalam hari
5. Lumba-lumba
dan paus
Kedua
mamalia ini hidup dilaut. Alat pernapasannya berupa paru-paru. Oleh karena itu,
kedua hewan ini sering muncul kepermukaan laut untuk menghirup oksigen. Sama
seperti kelelawar, kudua hewan ini juga memiliki kemampuan ekolokasi.
B. Cara hewan
beradaptasi melindungi diri dari pemangsa
1.
Cicak
Cicak
bisa memutuskan ekornya ketika ia dikejar oleh musuh. Dengan putusnya ekor
cicak, biasanya hewan lain akan berhenti untuk mengejarnya. Cara Cicak
memutuskan ekornya disebut dalam ilmu ilmiah sebagai autotomi. Contoh hewan
lain yang menggunakan sistem perlindungan diri dengan cara autotomi adalah kadal,
gecko, skink dan beberapa jenis tipe salamander.
2.
Bunglon
Bunglon merupakan hewan yang bisa
mengklamufase dirinya menjadi warna apapun yang ia injak. Seperti misalnya saat
dia diserang musuh di atas pohon, ia akan merubah warna kulitnya menjadi warna
batang atau warna dahan dari pohon yang ia tempati. Kemampuan bunglon dalam berkamuflase
dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan mimikri. Selain bunglon, hewan hewan ini
juga memiliki sistem kamuflase yang sama yaitu katak pohon dan gurita.
3. Walang Sangit
Walang sangit adalah hewan yang menyerupai bentuk belalang,
biasanya hewan ini hidup di daerah perkebunan atau daerah sawah. Hewan ini
mempunyai alat perlindungan diri yang cukup unik, yaitu dengan mengeluarkan bau
dari tubuhnya. Apabila walang sangit sedang diburu musuhnya, ia akan
mengeluarkan bau yang membuat musuhnya tersebut kabur karena tidak tahan akan
baunya.
4.
Landak
(Duri Tajam pada Tubuh)
Jika
trenggiling mempunyai sisik yang keras, landak mempunyai duri duri yang tajam
di bagian punggungnya. Saat ada musuh yang ingin memangsa landak, landak akan
berusaha membelakangi musuhnya sehingga ia akan aman dari kejaran musuhnya.
Karena tubuh musuhnya tersebut akan tertusuk duri. Landak tidak memiliki racun
didalam durinya, namun ketajaman dari duri durinya tersebut sudah mampu membuat
musuh musuhnya terluka.
5.
Kalajengking
(Racun Pada Ekornya)
Kalajengking
memiliki sistem perlindungan diri yang mirip dengan ular, bedanya kalajengking
memiliki racun yang terletak pada bagian ekornya. Racun tersebut pun bisa
dengan cepat melumpuhkan musuh asalkan musuhnya tersebut tersengat oleh
ekornya. Tidak hanya kalajengking, Kelabang dan lebah juga memiliki sistem
perlindungan diri yang sama yaitu memiliki racun di daerah ekor
6.
Trenggiling
(Menggulung Tubuhnya)
Sistem
perlindungan diri yang dimiliki trenggiling adalah dengan menekukkan tubuhnya.
Hal tersebut dilakukan trenggiling karena hewan ini memiliki kulit berupa sisik
yang sangat keras. Walaupun memiliki bagian perut yang lunak, trenggiling
akan aman dari serangan musuh apabila ia sudah menekukkan tubuhnya. Selain
trenggiling, luing pun melakukan hal yang sama ketika ia sedang diburu oleh
musuhnya
7. Cumi-cumi
Cara
Hewan Melindungi Diri selanjutnya terjadi pada cumi-cumi. Cumi cumi mempunyai
sistem perlindungan diri menggunakan tinta yang ia keluarkan dari tubuhnya.
Tinta tersebut akan disemburkan ke musuh yang sedang ingin memangsanya. Dengan
tinta tersebut, musuh cumi cumi akan kabur karena tidak bisa melihat tubuh cumi
cumi dengan jelas. Cumi
cumi sendiri merupakan makhluk hidup yang tinggal di laut. Tinta dari hewan
cumi cumi sering dikumpulkan manusia untuk dibuat menjadi bahan membuat tinta
pulpen yang kita gunakan sehari hari
Ringkasan Materi
Bahasa
Indonesia
Pengertian dari Kalimat Efektif Adalah:
Untuk memahami materi kalimat efektif,
kamu harus memahami pengertiannya terlebih dahulu. Kalimat efektif adalah
kalimat yang penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa atau tata bahasa serta
dapat menyampaikan informasi secara tepat. Kalimat efektif juga disebut sebagai
kalimat baku.
Kata kunci untuk memahami apa itu kalimat
efektif terletak pada seberapa mudahnya informasi di dalam kalimat itu
tersampaikan. Dikatakan efektif suatu kalimat karena tidak memiliki kemungkinan
ambiguitas dalam penyampaian informasinya kepada pembaca atau pendengarnya.
Kesalahan utama ketika seseorang membuat
kalimat efektif ialah penggunaan kata-kata yang keterangannya menyulitkan orang
lain sulit memahaminya. Oleh sebab itu, ketika menuliskan kalimat efektif,
hendaknya menghindari kata-kata yang bisa menyebabkan makna ganda atau ambigu.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif Beserta
Contohnya
Berikut adalah ciri-ciri kalimat efektif
beserta contohnya yang sangat menonjol:
1. Memiliki minimal subjek dan predikat
Contohnya sebagai berikut:
Darto melempar bola hingga masuk ke
keranjang.
Di dalam kalimat itu terdapat subjek,
predikat, dan objek. Subjeknya adalah ‘Darto’, predikatnya ‘melempar’, dan
objeknya adalah bola. Kalimat tersebut terdapat subjek dan predikat dan oleh
karena itu dapat dikategorikan sebagai kalimat efektif.
2. Hemat dalam penggunaan kata-kata
Kalimat efektif memiliki susunan yang
tidak bertele-tele. Dengan demikian, pembaca dapat mengetahui informasi yang
ada dalam kalimat tersebut.
Contohnya sebagai berikut:
Para penonton kecewa dengan acara yang disajikan.
Dari kalimat tersebut terlihat informasi
yang ingin disampaikan, yakni ‘para penonton’ merasakan kecewa. Kalimat
tersebut tidak bertele-tele dan langsung memberikan informasi di dalamnya
kepada pembaca.
3. Menyampaikan informasi di dalamnya secara
logis
Artinya, di dalam kalimat tersebut susunan
informasinya dapat langsung dicerna dan sesuai dengan nalar.
Contohnya sebagai berikut:
Mayat yang terpotong-potong itu
mondar-mandir di Detos. (tidak efektif/baku)
Sebelum menjadi mayat yang terpotong-potong,
ia mondar-mandir di Detos. (kalimat efektif/baku)
Pada kedua contoh tersebut terlihat
perbedaan antara kalimat efektif dan tidak. Pada kalimat efektif, urutan
waktunya sangat logis dan isi informasinya dapat langsung diterima pembacanya. Sedangkan,
kalimat yang tidak efektif terlihat membingungkan.
4. Penulisannya sesuai dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau dulu disebut dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
Contohnya sebagai berikut:
Seorang dokter harus pandai menganalisa
pasien. (tidak efektif/baku)
Seorang dokter harus pandai menganalisis
pasien. (kalimat efektif/baku)
Pada kedua kalimat tersebut terdapat
perbedaan pada kata ‘menganalisa’ dan ‘menganalisis.’ Bila mengacu pada PUEBI,
maka kata yang tepat adalah ‘menganalisis.’ Jadi, kalimat efektif selalu
menggunakan kata-kata yang merujuk pada PUEBI.
5. Memiliki keparalelan bentuk atau
memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat
Pada kalimat efektif, gaya paralelisme
menempatkan unsur yang setara dalam konstruksi yang sama. Adapun, paralelisme
atau kesejajaran bentuk itu bertujuan untuk membantu memberi kejelasan dalam
unsur gramatikal dengan memperhatikan bagian-bagian yang sederajat dalam
konstruksi yang sama.
Sederhananya, kata-kata dalam kalimat
efektif memiliki kesamaan bentuk dan sederajat.
Contohnya sebagai berikut:
Kebutuhan yang harus dipersiapkan adalah
buku, penggaris, dan menghapus. (tidak efektif/baku)
Kebutuhan yang harus dipersiapkan adalah
buku, penggaris, dan penghapus. (kalimat efektif/baku)
Pada kalimat pertama, kata ‘buku’,
‘penggaris’, dan ‘menghapus’ tidak memiliki kesamaan bentuk ataupun sederajat.
Sebab, kata ‘buku’, dan ‘penggaris’ merupakan kata benda sedangkan ‘menghapus’
adalah kata kerja.
Pada kalimat kedua, kata ‘buku’,
‘penggaris’, dan ‘penghapus’ memiliki kesamaan bentuk atau berposisi sederajat
dalam konstruksi kalimat tersebut. Ketiga kata tersebut merupakan kata benda.
6. Kalimat efektif tidaklah ambigu
Ciri tersebut berkaitan dengan tujuan
utama dari kalimat efektif, yakni memberikan informasi secara jelas kepada
pembaca atau pendengarnya. Oleh sebab itu, kalimat yang efektif tidak memiliki
potensi bermakna ganda.
Contohnya sebagai berikut:
Ayah membeli tujuh karung beras. (tidak
efektif/baku)
Ayah membeli beras sebanyak tujuh karung.
(kalimat efektif/baku)
Pada kalimat pertama, informasi yang ada
di dalamnya tidak begitu jelas. Hal itu membuat pembacanya menjadi bingung
karena ada keambiguan maknanya. Sedangkan, pada kalimat kedua, informasi yang
disampaikan sangat jelas dan tidak membingungkan.
Ringkasan
Materi:
PPKn
Persatuan berasal dari kata satu yang
berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti lebih luasnya yaitu berkumpulnya
macam-macam corak dari berbagai kalangan,ras,budaya, dan adat istiadat dalam masyarakat
yang bersatu dengan serasi.
Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang
telah menjadi utuh. Maka dari itu persatuan dan kesatuan sangat erat
hubungannya.
Makna
Persatuan dan Kesatuan
Tahukah
kalian?
Setiap
sesuatu yang berharga pasti punya makna. Persatuan dan kesatuan adalah hal
penting yang harus dimiliki setiap bangsa. Makna pokok tersebut antara
lain, yaitu :
- Menjaga
rasa persatuan dan kesatuan dengan menjalin rasa kebersamaan dan saling
melengkapi.
- Menjalin
toleransi dan rasa kemanusiaan dengan hidup berdampingan secara harmonis
- Menjalin
rasa kekeluargaan,persahabatan,saling tolong-menolong, dan rasa
nasionalisme.
Nilai Persatuan dan Kesatuan
Ketika sudah
dapat memaknai apa itu persatuan dan kesatuan, kita juga harus bisa memahami nilai-nilai
yang terdapat dalam sebuah persatuan dan kesatuan.
Nilai-nilai
itu adalah :
- Mempertahankan
persatuan dan kesatuan wilayah NKRI
- Meningkatkan
semangat Bhinneka Tunggal Ika
- Mengisi
kemerdekaan dengan kegiatan positif
- Toleransi
- Menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia
- Menerapkan
rasa kekeluargaan
- Musyawarah
dalam setiap pengambilan keputusan
- Bersikap
adil
Prinsip
Persatuan dan Kesatuan
Untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa terdapat beberapa prinsip yang menjadi
pondasinya. Ada 5 prinsip penting, agar lebih jelas kita akan bahas satu
persatu dari :
- Prinsip
Bhinneka Tunggal
Menjiwai
arti Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri, yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap
satu jua”.
Dengan
beragam kebudayaan,ras, dan agama di Indonesia kita diwajibkan bersatu dalam
satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.
- Prinsip
Nasionalisme Indonesia
Merupakan
rasa cinta dan kesetiaan terhadap bangsa Indonesia. Nasionalisme
merupakan sikap politik dari masyarakat yang memiliki tujuan dan cita-cita yang
sama.
Namun hal tersebut
tidak membuat bangsa Indonesia merasa unggul dan menganggap rendah bangsa lain,
karena itu dapat menodai sila yang terkandung dalam Pancasila.
- Prinsip
Kebebasan yang Bertanggung Jawab
Maksudnya
adalah setiap orang diberi hak untuk memenuhi kemauannya asal tidak menyalahi
Hak Asasi Manusia.
Jika sampai
melanggar dan merugikan orang lain, akan diberikan sanksi berdasarkan
perbuatannya.
- Prinsip
Wawasan Nusantara
Pengertian
Wawasan Nusantara sendiri berupa cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang
diri dan bentuk geografis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wawasan
Nusantara dilaksanakan guna memenuhi tujuan nasional. Memiliki fungsi sebagai
pedoman, motivasi, dan rambu-rambu dalam menentukan keputusan untuk
menyelenggarakan negara.
- Prinsip
Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Sebagai
warga negara kita harus bisa mengisi kemerdekaan dengan baik. Caranya dengan
melakukan pembangunan dengan dilandasi rasa persatuan.
Contoh Persatuan
dan Kesatuan
Setelah
mengetahui berbagai prinsip yang memperkuat persatuan dan kesatuan, kita harus
bisa menerapkannya dalam bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan rasa
persatuan dan kesatuan.
Beberapa
contoh sikap persatuan dan kesatuan, antara lain :
- Saling
menghargai dan menyayangi antar sesama anggota keluarga
- Selalu
bertutur kata sopan
- Menjaga
kerukunan dengan semua anggota keluarga
- Tidak
memaksakan kehendak orang lain
- Membantu
anggota keluarga apabila mengalami kesulitan
Selain
menerapkan sikap persatuan dan kesatuan, sebagai warga negara yang baik kita
perlu mengetahui bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia begitu luas.
Kebudayaan
yang ada di dalamnya juga majemuk.
Untuk itu
kita sebagai warga negara wajib mewaspadai faktor penghambat dalam mempererat
persatuan dan kesatuan. Beberapa faktor tersebut antara lain, yaitu :
1. Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam
(heterogen)
Penduduk
Indonesia yang beraneka ragam dapat menjadi hambatan dalam membangun persatuan
dan kesatuan.
Namun untuk mengatasi
hal tersebut sebagai warga Indonesia yang baik kita sepatutnya dapat
mengembangkan sikap toleransi dan saling menghormati antar agama, suku, ras,
maupun antar golongan.
Perbedaan
yang ada harus kita jadikan alasan untuk bersatu, bukan menjadikannya peluang
untuk munculnya perpecahan.
2. Kurangnya kesadaran akan gangguan dari luar
Gangguan
dari luar ini bisa berbagai bentuk, salah satu contohnya ialah suatu daerah
yang berbatasan langsung dengan negara lain dan lebih memilih menggunakan mata
uang yang nilainya lebih besar sebagai alat transaksinya daripada rupiah.
Adapun
daerah yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan memilih utnuk
menyebrang ke negara tetangga dalam melakukan aktivitas kehidupan.
3. Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
yang merongrong NKRI
Sebagai
bangsa yang besar, Indonesia tentu mendapatkan ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang menginginkan perpecahan NKRI.
Oleh
karena itu, kita harus selalu mewaspadai berbagai faktor yang kemungkinan
muncul guna menjaga keutuhan NKRI.
4. Ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan
Ketimpangan
dan ketidakmerataan pembangunan akan menimbulkan berbagai rasa ketidakpuasan
yang menyebabkan timbulnya masalah SARA, gerakan separatis, serta demonstrasi.
5. Paham Etnosentrisme
Merupakan
paham dimana berbagai suku bangsa menonjolkan kelebihan budayanya dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
Kesimpulan
Kesimpulan
dari berbagai uraian yang telah dijelaskan diatas adalah berbagai aspek dalam
mempererat persatuan dan kesatuan harus terus tersambung seperti rantai agar
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia bisa terus terjaga dengan baik.
Ringkasan
Materi:
IPS
Sebelum proklamasi kemerdekaan, perjuangan bangsa
indonesia sering kali mengalami kegagalan. Hal itu disebabkan oleh perjuangan
yang masih bersifat kedaerahan. Kondisi tersebut mengubah pemikiran para
pejuang untuk bersatu meraih kemerdekaan. Setelah proklamasi kemerdekaan,
semangat persatuan terus dijaga.
Bangsa Indonesia kembali bersatu untuk
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman bangsa asing. Mereka bekerja sama
mengusir bangsa asing yang kembalu ingin menguasai Indonesia.
Pada pembelajaran sebelumnya kamu juga sudah ditugaskan
secara berkelompok untuk mencari informasi
tentang berbagai peristiwa terkait upaya mempertahankan kemerdekaan di berbagai daerah seperti di
bawah ini.
·
Presentasikan peta pikiran yang telah kamu buat di depan kelas!
·
Catat informasi penting berdasarkan presentasi yang dilaksanakan
setiap kelompok!
Kamu telah melakukan
kerja sama secara berkelompok untuk mencari
informasi tentang
upaya-upaya yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam
mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
·
Apakah kerja sama yang kamu lakukan dapat terlaksana dengan
baik?
·
Apakah tujuan dapat tercapai melalui kerja sama tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar