Rabu, 21 Agustus 2019


Kamis, 22 Agustus 2019

RINGKASAN MATERI PEMBELAJARAN

Tema 2                                  :Persatuan dalam Perbedaan
Sub Tema 2                          :Bekerja Sama Mencapai Tujuan
Pembelajaran                      :4
Fokus Pembelajaran         : IPA, Bahasa Indonesia, PPKn, IPS

Ringkasan Materi:
IPA

Cara Hewan Beradaptasi Terhadap Kondisi Lingkungan Tertentu

Beberapa jenis hewan memiliki ciri khusus untuk beradaptasi terhadap kondisi lingkungan. Misalnya, adaptasi hewan di gurun, kutub, laut, dan pertahanan diri dari pemangsa.

      A.   Cara hewan beradaptasi pada kondisi lingkungan tertetu

1.    Unta
Hewan yang habitatnya di gurun pasir yang gersang dan panas. Maka dari itu bagian- bagian tubuh unta sangat membantunya melindungi diri dan bertahan hidup di habitatnya. Yaitu punuk unta yang digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dan juga lemak. Kaki unta panjang agar unta tidak terperosok di pasir. Dan di kaki unta ada bantalan yang melindungi kaki unta dari panas yang menyengat.

2.  Beruang kutub.
Beruang kutub tinggal di daerah es atau kutub. Beruang mempunyai kaki yang besar dan lebar untuk berjalan di salju. Dan beruang mempunyai bulu tebal dan hangat untuk melindungi diri dari dinginnya suhu es.

3.    Kelelawar
Kelelawar memiliki kemamp[uan ekolokasi, yaitu kemampuan untuk mendeteksi mangsa, pemangsa, dan benda disekitarnya menggunkan pantulan bunyi.

4.    Burung hantu
Burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam dan peka untuk mencari mangsa dimalam hari

5.    Lumba-lumba dan paus
Kedua mamalia ini hidup dilaut. Alat pernapasannya berupa paru-paru. Oleh karena itu, kedua hewan ini sering muncul kepermukaan laut untuk menghirup oksigen. Sama seperti kelelawar, kudua hewan ini juga memiliki kemampuan ekolokasi.

B.   Cara hewan beradaptasi melindungi diri dari pemangsa

1.    Cicak
Cicak bisa memutuskan ekornya ketika ia dikejar oleh musuh. Dengan putusnya ekor cicak, biasanya hewan lain akan berhenti untuk mengejarnya. Cara Cicak memutuskan ekornya disebut dalam ilmu ilmiah sebagai autotomi. Contoh hewan lain yang menggunakan sistem perlindungan diri dengan cara autotomi adalah kadal, gecko, skink dan beberapa jenis tipe salamander.
2.    Bunglon
Bunglon merupakan hewan yang bisa mengklamufase dirinya menjadi warna apapun yang ia injak. Seperti misalnya saat dia diserang musuh di atas pohon, ia akan merubah warna kulitnya menjadi warna batang atau warna dahan dari pohon yang ia tempati. Kemampuan bunglon dalam berkamuflase dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan mimikri. Selain bunglon, hewan hewan ini juga memiliki sistem kamuflase yang sama yaitu katak pohon dan gurita. 

3.    Walang Sangit
Walang sangit adalah hewan yang menyerupai bentuk belalang, biasanya hewan ini hidup di daerah perkebunan atau daerah sawah. Hewan ini mempunyai alat perlindungan diri yang cukup unik, yaitu dengan mengeluarkan bau dari tubuhnya. Apabila walang sangit sedang diburu musuhnya, ia akan mengeluarkan bau yang membuat musuhnya tersebut kabur karena tidak tahan akan baunya.

4.    Landak (Duri Tajam pada Tubuh)
Jika trenggiling mempunyai sisik yang keras, landak mempunyai duri duri yang tajam di bagian punggungnya. Saat ada musuh yang ingin memangsa landak, landak akan berusaha membelakangi musuhnya sehingga ia akan aman dari kejaran musuhnya. Karena tubuh musuhnya tersebut akan tertusuk duri. Landak tidak memiliki racun didalam durinya, namun ketajaman dari duri durinya tersebut sudah mampu membuat musuh musuhnya terluka.
5.    Kalajengking (Racun Pada Ekornya)
Kalajengking memiliki sistem perlindungan diri yang mirip dengan ular, bedanya kalajengking memiliki racun yang terletak pada bagian ekornya. Racun tersebut pun bisa dengan cepat melumpuhkan musuh asalkan musuhnya tersebut tersengat oleh ekornya. Tidak hanya kalajengking, Kelabang dan lebah juga memiliki sistem perlindungan diri yang sama yaitu memiliki racun di daerah ekor
6.    Trenggiling (Menggulung Tubuhnya)
Sistem perlindungan diri yang dimiliki trenggiling adalah dengan menekukkan tubuhnya. Hal tersebut dilakukan trenggiling karena hewan ini memiliki kulit berupa sisik yang sangat keras. Walaupun memiliki bagian perut yang lunak, trenggiling akan aman dari serangan musuh apabila ia sudah menekukkan tubuhnya. Selain trenggiling, luing pun melakukan hal yang sama ketika ia sedang diburu oleh musuhnya
7.    Cumi-cumi
Cara Hewan Melindungi Diri selanjutnya terjadi pada cumi-cumi. Cumi cumi mempunyai sistem perlindungan diri menggunakan tinta yang ia keluarkan dari tubuhnya. Tinta tersebut akan disemburkan ke musuh yang sedang ingin memangsanya. Dengan tinta tersebut, musuh cumi cumi akan kabur karena tidak bisa melihat tubuh cumi cumi dengan jelas. Cumi cumi sendiri merupakan makhluk hidup yang tinggal di laut. Tinta dari hewan cumi cumi sering dikumpulkan manusia untuk dibuat menjadi bahan membuat tinta pulpen yang kita gunakan sehari hari

Ringkasan Materi
Bahasa Indonesia

Pengertian dari Kalimat Efektif Adalah:

Untuk memahami materi kalimat efektif, kamu harus memahami pengertiannya terlebih dahulu. Kalimat efektif adalah kalimat yang penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa atau tata bahasa serta dapat menyampaikan informasi secara tepat. Kalimat efektif juga disebut sebagai kalimat baku.
Kata kunci untuk memahami apa itu kalimat efektif terletak pada seberapa mudahnya informasi di dalam kalimat itu tersampaikan. Dikatakan efektif suatu kalimat karena tidak memiliki kemungkinan ambiguitas dalam penyampaian informasinya kepada pembaca atau pendengarnya.
Kesalahan utama ketika seseorang membuat kalimat efektif ialah penggunaan kata-kata yang keterangannya menyulitkan orang lain sulit memahaminya. Oleh sebab itu, ketika menuliskan kalimat efektif, hendaknya menghindari kata-kata yang bisa menyebabkan makna ganda atau ambigu.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif Beserta Contohnya

Berikut adalah ciri-ciri kalimat efektif beserta contohnya yang sangat menonjol:

1. Memiliki minimal subjek dan predikat
    Contohnya sebagai berikut:
    Darto melempar bola hingga masuk ke keranjang.
    Di dalam kalimat itu terdapat subjek, predikat, dan objek. Subjeknya adalah ‘Darto’,                    predikatnya ‘melempar’, dan objeknya adalah bola. Kalimat tersebut terdapat subjek dan          predikat dan oleh karena itu dapat dikategorikan sebagai kalimat efektif.

2. Hemat dalam penggunaan kata-kata
    Kalimat efektif memiliki susunan yang tidak bertele-tele. Dengan demikian, pembaca dapat      mengetahui informasi yang ada dalam kalimat tersebut.
    Contohnya sebagai berikut:
    Para penonton kecewa dengan acara yang disajikan.
    Dari kalimat tersebut terlihat informasi yang ingin disampaikan, yakni ‘para penonton’                  merasakan kecewa. Kalimat tersebut tidak bertele-tele dan langsung memberikan informasi      di dalamnya kepada pembaca.

3. Menyampaikan informasi di dalamnya secara logis
    Artinya, di dalam kalimat tersebut susunan informasinya dapat langsung dicerna dan sesuai      dengan nalar.
    
    Contohnya sebagai berikut:
    Mayat yang terpotong-potong itu mondar-mandir di Detos. (tidak efektif/baku)
    Sebelum menjadi mayat yang terpotong-potong, ia mondar-mandir di Detos. (kalimat            efektif/baku)

    Pada kedua contoh tersebut terlihat perbedaan antara kalimat efektif dan tidak. Pada                kalimat efektif, urutan waktunya sangat logis dan isi informasinya dapat langsung diterima          pembacanya. Sedangkan, kalimat yang tidak efektif terlihat membingungkan.

4. Penulisannya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)            atau dulu disebut dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
    Contohnya sebagai berikut:
    Seorang dokter harus pandai menganalisa pasien. (tidak efektif/baku)
    Seorang dokter harus pandai menganalisis pasien. (kalimat efektif/baku)
    Pada kedua kalimat tersebut terdapat perbedaan pada kata ‘menganalisa’ dan                          ‘menganalisis.’ Bila mengacu pada PUEBI, maka kata yang tepat adalah ‘menganalisis.’            Jadi, kalimat efektif selalu menggunakan kata-kata yang merujuk pada PUEBI.

5. Memiliki keparalelan bentuk atau memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan          dalam kalimat
    Pada kalimat efektif, gaya paralelisme menempatkan unsur yang setara dalam konstruksi          yang sama. Adapun, paralelisme atau kesejajaran bentuk itu bertujuan untuk membantu             memberi kejelasan dalam unsur gramatikal dengan memperhatikan bagian-bagian yang           sederajat dalam konstruksi yang sama.
   Sederhananya, kata-kata dalam kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk dan sederajat.

Contohnya sebagai berikut:
Kebutuhan yang harus dipersiapkan adalah buku, penggaris, dan menghapus. (tidak efektif/baku)
Kebutuhan yang harus dipersiapkan adalah buku, penggaris, dan penghapus. (kalimat efektif/baku)
Pada kalimat pertama, kata ‘buku’, ‘penggaris’, dan ‘menghapus’ tidak memiliki kesamaan bentuk ataupun sederajat. Sebab, kata ‘buku’, dan ‘penggaris’ merupakan kata benda sedangkan ‘menghapus’ adalah kata kerja.
Pada kalimat kedua, kata ‘buku’, ‘penggaris’, dan ‘penghapus’ memiliki kesamaan bentuk atau berposisi sederajat dalam konstruksi kalimat tersebut. Ketiga kata tersebut merupakan kata benda.

6. Kalimat efektif tidaklah ambigu
Ciri tersebut berkaitan dengan tujuan utama dari kalimat efektif, yakni memberikan informasi secara jelas kepada pembaca atau pendengarnya. Oleh sebab itu, kalimat yang efektif tidak memiliki potensi bermakna ganda.

Contohnya sebagai berikut:
Ayah membeli tujuh karung beras. (tidak efektif/baku)
Ayah membeli beras sebanyak tujuh karung. (kalimat efektif/baku)
Pada kalimat pertama, informasi yang ada di dalamnya tidak begitu jelas. Hal itu membuat pembacanya menjadi bingung karena ada keambiguan maknanya. Sedangkan, pada kalimat kedua, informasi yang disampaikan sangat jelas dan tidak membingungkan.

Ringkasan Materi:
PPKn

Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti lebih luasnya yaitu berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai kalangan,ras,budaya, dan adat istiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan serasi.
Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi utuh.  Maka dari itu persatuan dan kesatuan sangat erat hubungannya.

Makna Persatuan dan Kesatuan



Tahukah kalian?
Setiap sesuatu yang berharga pasti punya makna. Persatuan dan kesatuan adalah hal penting yang harus dimiliki setiap bangsa.  Makna pokok tersebut antara lain, yaitu :
  1. Menjaga rasa persatuan dan kesatuan dengan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi.
  2. Menjalin toleransi dan rasa kemanusiaan dengan hidup berdampingan secara harmonis
  3. Menjalin rasa kekeluargaan,persahabatan,saling tolong-menolong, dan rasa nasionalisme.
Nilai Persatuan dan Kesatuan


Ketika sudah dapat memaknai apa itu persatuan dan kesatuan, kita juga harus bisa memahami nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah persatuan dan kesatuan.
Nilai-nilai itu adalah :
  1. Mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah NKRI
  2. Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika
  3. Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif
  4. Toleransi
  5. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
  6. Menerapkan rasa kekeluargaan
  7. Musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan
  8. Bersikap adil

Prinsip Persatuan dan Kesatuan



Untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa terdapat beberapa prinsip yang menjadi pondasinya. Ada 5 prinsip penting, agar lebih jelas kita akan bahas satu persatu dari :
  1. Prinsip Bhinneka Tunggal
Menjiwai  arti Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri, yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu jua”.
Dengan beragam kebudayaan,ras, dan agama di Indonesia kita diwajibkan bersatu dalam satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.
  1. Prinsip Nasionalisme Indonesia
Merupakan rasa cinta dan kesetiaan terhadap bangsa Indonesia.  Nasionalisme merupakan sikap politik dari masyarakat yang memiliki tujuan dan cita-cita yang sama.
Namun hal tersebut tidak membuat bangsa Indonesia merasa unggul dan menganggap rendah bangsa lain, karena itu dapat menodai sila yang terkandung dalam Pancasila.
  1. Prinsip Kebebasan yang Bertanggung Jawab
Maksudnya adalah setiap orang diberi hak untuk memenuhi kemauannya asal tidak menyalahi Hak Asasi Manusia.
Jika sampai melanggar dan merugikan orang lain, akan diberikan sanksi berdasarkan perbuatannya.
  1. Prinsip Wawasan Nusantara
Pengertian Wawasan Nusantara sendiri  berupa cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang diri dan bentuk geografis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wawasan Nusantara dilaksanakan guna memenuhi tujuan nasional. Memiliki fungsi sebagai pedoman, motivasi, dan rambu-rambu dalam menentukan keputusan untuk menyelenggarakan negara.
  1. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Sebagai warga negara kita harus bisa mengisi kemerdekaan dengan baik. Caranya dengan melakukan pembangunan dengan dilandasi rasa persatuan.

Contoh Persatuan dan Kesatuan


Setelah mengetahui berbagai prinsip yang memperkuat persatuan dan kesatuan, kita harus bisa menerapkannya dalam bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan rasa persatuan dan kesatuan.
Beberapa contoh sikap persatuan dan kesatuan, antara lain :
  1. Saling menghargai dan menyayangi antar sesama anggota keluarga
  2. Selalu bertutur kata sopan
  3. Menjaga kerukunan dengan semua anggota keluarga
  4. Tidak memaksakan kehendak orang lain
  5. Membantu anggota keluarga apabila mengalami kesulitan
 Faktor Penghambat


Selain menerapkan sikap persatuan dan kesatuan, sebagai warga negara yang baik kita perlu mengetahui bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia begitu luas.
Kebudayaan yang ada di dalamnya juga majemuk.
Untuk itu kita sebagai warga negara wajib mewaspadai  faktor penghambat dalam mempererat persatuan dan kesatuan. Beberapa faktor tersebut antara lain, yaitu :
1. Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam (heterogen)
Penduduk Indonesia yang beraneka ragam dapat menjadi hambatan dalam membangun persatuan dan kesatuan.
Namun untuk mengatasi hal tersebut sebagai warga Indonesia yang baik kita sepatutnya dapat mengembangkan sikap toleransi dan saling menghormati antar agama, suku, ras, maupun antar golongan.
Perbedaan yang ada harus kita jadikan alasan untuk bersatu, bukan menjadikannya peluang untuk munculnya perpecahan.
 2. Kurangnya kesadaran akan gangguan dari luar
Gangguan dari luar ini bisa berbagai bentuk, salah satu contohnya ialah suatu daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain dan lebih memilih menggunakan mata uang yang nilainya lebih besar sebagai alat transaksinya daripada rupiah.
Adapun daerah yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan memilih utnuk menyebrang ke negara tetangga dalam melakukan aktivitas kehidupan.
 3. Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan yang merongrong NKRI
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia tentu mendapatkan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang menginginkan perpecahan NKRI.
Oleh karena itu, kita harus selalu mewaspadai berbagai faktor yang kemungkinan muncul guna menjaga keutuhan NKRI.
4. Ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan
Ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan akan menimbulkan berbagai rasa ketidakpuasan yang menyebabkan timbulnya masalah SARA, gerakan separatis, serta demonstrasi.
5. Paham Etnosentrisme
Merupakan paham dimana berbagai suku bangsa menonjolkan kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

Kesimpulan

Kesimpulan dari berbagai uraian yang telah dijelaskan diatas adalah berbagai aspek dalam mempererat persatuan dan kesatuan harus terus tersambung seperti rantai agar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia bisa terus terjaga dengan baik.

Ringkasan Materi:
IPS
Sebelum proklamasi kemerdekaan, perjuangan bangsa indonesia sering kali mengalami kegagalan. Hal itu disebabkan oleh perjuangan yang masih bersifat kedaerahan. Kondisi tersebut mengubah pemikiran para pejuang untuk bersatu meraih kemerdekaan. Setelah proklamasi kemerdekaan, semangat persatuan terus dijaga. 
Bangsa Indonesia kembali bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan dari ancaman bangsa asing. Mereka bekerja sama mengusir bangsa asing yang kembalu ingin menguasai Indonesia.
Pada pembelajaran sebelumnya kamu juga sudah ditugaskan secara berkelompok untuk mencari informasi tentang berbagai peristiwa terkait upaya mempertahankan kemerdekaan di berbagai daerah seperti di bawah ini.

 
·        Presentasikan peta pikiran yang telah kamu buat di depan kelas!
·        Catat informasi penting berdasarkan presentasi yang dilaksanakan setiap kelompok!

Kamu telah melakukan kerja sama secara berkelompok untuk mencari
informasi tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
·        Apakah kerja sama yang kamu lakukan dapat terlaksana dengan baik?
·        Apakah tujuan dapat tercapai melalui kerja sama tersebut?



Tidak ada komentar:

Pb. 5 Kelas 5B Rabu 22 Mei 2024 Tema 9 Subtema 3 Pembelajaran 5

Tema 9                       : Benda Benda Di Sekitar Kita Subtema 3                 :  Manusia dan Benda di Lingkungannya Pembelajaran     ...