Selasa, 06 Agustus 2019


Rabu, 7 Agustus 2019

Tema 1 subtema 3 pb 4

RINGKASAN MATERI PEMBELAJARAN

Hari/Tanggal     :  Rabu, 7 Agustus 2019
Tema 1            : Selamatkan Makhluk Hidup
Sub Tema 3      : Ayo Selamatkan Hewan dan Tumbuhan
Pembelajaran    : 6 (enam)
Muatan PB      :  Bahasa Indonesia, PPKn

KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1     Menyimpulkan informasi berdasarkan teks laporan hasil pengamatan yang didengar dan dibaca. 
3.1.1      menyebutkan pokok-pokok penting dengan tepat.
4.1     Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis dari teks laporan hasil pengamatan atau wawancara yang diperkuat oleh bukti.
4.1.1      menilai kesimpulan teman dari teks yang dibaca dengan rinci.


Perhatikan tayangan di atas!, kemudian,
Jawab pertanyaan di bawah ini 
1.       1. Apa saja keterampilan yang diperlukan untuk permainan tersebut? Jelaskan!
2.       2. Apakah kamu sudah dapat melakukan keterampilan tersebut dengan baik?
3.       3. Apa saja taktik yang perlu diterapkan agar dapat bermain dengan sukses?
4.      4.  Mengapa kerja sama sangat diperlukan dalam permainan tesebut?
5.       5. Diskusikan jawabanmu secara berpasangan!

Lengkapi pernyataan berikut!
Mengapa Persatuan dan Kesatuan Penting Untuk Kesejahteraan Umum?
1. Apa . . . . . . . . . . . . . . .
2. Mengapa . . . . . . . . .  . .
3. Siapa . . . . . . . . . . . . . .
4. Bagaimana . . . . . . . . . .
5. Kapan . . . . . . . . . . . . .
6. Dimana . . . . . . . . . . . .


KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
PPKn
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1     Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilainilai Pancasila secara utuh sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari .

2.1     Bersikap penuh tanggung jawab sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3.1     Menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehdupan sehari-hari
3.1.1      menemukan contoh pelaksanaan sila Pancasila terkait peduli tumbuhan/ hewan.
4.1     Menyajikan hasil analisis pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
4.1.1      membuat komik terkait tentang peduli tumbuhan/hewan.


Refleksi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pelestarian Alam Indonesia


Terhadap terjadinya kerusakan lingkungan, termasuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sudah cukup banyak usaha yang dilakukan, namun hampir bisa dipastikan semua tak tuntas dalam menyelesaikan masalah. Kecenderungan hanya penawar rasa sakit, sikap cepat dalam tanggap darurat tapi minim pada mitigasi. Bencanapun terus berulang.
Siapakah yang berada di sekitar kebakaran hutan dan lahan tersebut? Masyarakat desa, pemerintah desa, pemerintah kabupaten dengan beragam SKPD nya, dan perusahaan perkebunan. Itulah komponen yang terkait langsung, yang paling banyak beraktifitas dan memiliki tanggungjawab langsung terhadap keadaan alam setempat. Andai setiap musim kemarau masih juga terjadi karhutla maka bisa dipertanyakan ada apa yang terjadi sebenarnya. Jangan-jangan mereka justru menjadi penyebab masalah alih-alih penyelesai masalah.
Begitupun, saat musim hujan, banjir selalu datang dan kita selalu disibukkan dengan soal dapur darurat, tim penanggulangan, sarana prasarana dan seterusnya. Bencana seakan menjadi proyek tahunan yang harus selalu masuk dalam mata anggaran. Bukan antisipasi tapi keyakinan bahwa bencana itu pasti datang.

Apabila mau menyelesaikan masalah, lihatlah pada akar persoalan. Saya bisa pastikan bahwa akar masalah kita adalah karena melupakan dasar bernegara, mengabaikan Pancasila sebagai sesuatu yang konkrit. Tidak menjadikan Pancasila sebagai sesuatu yang penting, dan melepaskan Pancasila dari kehidupan sehari-hari. Derita saat bencana terjadi, hanya ekses saja dari semua hal itu.

Bisa kita runutkan, dimana pada 

Sila pertama berbicara tentang Ketuhanan,

keyakinan pada Sang Pencipta. Ini adalah pondasi utama yang tak boleh dilupakan.  Alam semesta ini adalah ciptaan Sang Khalik, semua agama mengakui itu dan manusia harus menjaga dan merawatnya. Kalau alam  tidak dirawat sama saja kita tidak mempercayai kuasa Tuhan terhadap itu. Merusak milik Tuhan, sama saja dengan tidak mengakui adanya Tuhan, dan tidak mengakui Tuhan jelas bukan Pancasilais.
Sila kedua, menekankan pada sisi kemanusiaan dengan tekanan keadilan dan keberadaban.
Terjadinya peristiwa karhutla sudah sangat jelas meniadakan sisi kemanusiaan, apalagi adil dan beradab. Kalau ada hanya sekelompok orang saja yang punya kuasa terhadap sekian ribu hektar lahan, bisa melakukan apa saja di lahan tersebut, berkilah pula saat kebakaran terjadi, bahkan bereuforia pula sebagai kelompok yang peduli lingkungan, perusahaan dengan CSR terbaik, disitulah rasa keadilan dan kemanusiaan pada sila kedua sudah terganggu.
Tindakan yang menciptakan aspek kemanusiaan terganggu adalah tindakan yang tidak Pancasilais. Begitu pula dengan tindakan yang memberikan akses terhadap munculnya sikap non pancasilais tersebut, termasuk memberi izin secara besar-besaran, apalagi berkongkalingkong dengan izin itu.  Apa yang bisa dilakukan? Batasi kepemilikan lahan dan wajibkan pemilik lahan menjaganya.
Sila ketiga, persatuan, yang sangat jelas terhubung  dengan pertama dan kedua.
Semua kita berada dalam satu hamparan wilayah yang saling berhubungan. Sakit di satu sisi akan jadi gangguan pada semua sisi. Bersatu artinya punya makna saling membutuhkan, saling merasakan, terikat dalam satu rangkaian tak terpisahkan. Kalaulah tindakan yang kita lakukan ternyata menyebabkan munculnya borok dan merusak hubungan dengan pihak lain, kita sudah menganggu persatuan itu. Satu aliran sungai yang berhulu di satu provinsi tapi berhilir ke daerah lain, maka itu harus dipandang satu hamparan, satu landscape. Tak serta merta dikatakan ini bukan urusan saya, karena itu sudah mengganggu rasa persatuan.
Sila keempat, bijaksana dan musyawarah untuk mufakat,
adalah point penting untuk mengatakan bahwa seluruh tumpah darah negara ini harus diperlakukan sebaik-baiknya, secara bijaksana untuk kemakmuran, dengan semangat kebersamaan. Itulah mufakat, bukan memaksakan kehendak pada satu keinginan. Tanah, bumi dan kekayaan alam didalamnya adalah milik bersama, perlakukanlah secara bijaksana. Tahu akan dimana air mengalir, dimana pohon akan tumbuh, dimana padi akan ditanam. Tidak justru melihat bahwa semua adalah untuk pabrik, rumah, industri, dan hanya untuk manusia saja. Bermufakatlah, maka kita akan bijaksana dan itu adalah jiwa yang Pancasilais.
Sila kelima, keadilan sosial dan kemakmuran.
Ini betul-betul dasar yang mengatakan bahwa semua rakyat Indonesia punya hak yang sama untuk kemakmuran. Kesehatan, kenyamanan, kebahagiaan, ketentraman adalah milik seluruh makhluk, apalagi manusia. Andai hutan kita babat, tanah dikeruk untuk kolam batubara, rawa dikeringkan untuk kebun kelapa sawit dan HTI, maka kebahagiaan dan ketentraman itupun terganggu. Hawa sejuk berganti dengan kering panas. Sungai menjadi kering, ikan mati, gajah masuk kebun, dan harimau memangsa manusia, itulah yang dikatakan mengganggu dan menghambat keadilan sosial. Pancasila dikunci dengan keadilan sosial ini.

Tidak ada komentar:

Pb. 5 Kelas 5B Rabu 22 Mei 2024 Tema 9 Subtema 3 Pembelajaran 5

Tema 9                       : Benda Benda Di Sekitar Kita Subtema 3                 :  Manusia dan Benda di Lingkungannya Pembelajaran     ...